Artikel BLUD.id

Sistematika Rencana Strategi Bisnis PRA BLUD

Sistematika Rencana Strategi Bisnis PRA BLUD Rencana Strategi Bisnis (RSB) yang kemudian dikenal sebagai renstra bisnis merupakan dokumen lima tahunan yang memuat visi, misi, program strategis, pengukuran pencapaian kinerja dan arah kebijakan operasional BLUD. Rencana pencapaian lima tahunan merupakan gambaran program lima tahunan, pembiayaan lima tahunan, penanggung jawab program dan prosedur pelaksanaan program, yang nantinya wajib terjelaskan di dalam bab-bab RSB. RSB Berisikan 5 bab: Bab I Pendahuluan BAB II Gambaran Umum Satker BAB III Pencapaian Kinerja 2 Tahun Terakhir BAB IV Posisi Bisnis BLUD BAB V Rencana Strategis Bisnis 5 Tahunan Selengkapnya silahkan download dokumen RAB di contoh dokumen RSB

Pola Pengelolaan Kas setelah menjadi BLUD

Pola pengelolaan kas setelah menjadi BLUD bagi Puskesmas dan RSUD dapat dilakukan secara mandiri dan fleksibel. Yang dimaksud dengan pola pengelolaan kas setelah menjadi BLUD adalah bagaimana alur perputaran kas masuk dan keluar dalam siklus operasional BLUD. Perbedaan mendasar antara UPTD yang sudah menyandang status sebagai BLUD atau belum terletak pada fleksibilitas dalam pola pengelolaan kas setelah menjadi BLUD. BLUD diperbolehkan untuk langsung menggunakan uang yang diterima dari jasa layanan untuk kebutuhan operasional BLUD tanpa harus melalui kas daerah. Hal inilah yang mendasari pentingnya memiliki mekanisme pola pengelolaan kas setelah menjadi BLUD yang baik dan benar. Pola pengelolaan kas setelah menjadi BLUD sejalan dengan prinsip software BLUD Syncore, motode yang akan memudahkan dalam melakukan pola pengelolaan kas setelah menjadi BLUD adalah metode kas basis dalam pencatatan bendahara penerimaan dan pengeluaran yang nantinya akan di akrualkan setiap periode akuntansi oleh bagian akuntansi. Metode kas basis di bendahara penerimaan dan pengeluaran yang dimaksud adalah pencatatan setiap uang masuk dan keluar berdasarkan waktu dan nilai kas/bank yang diterima ataupun dikeluarkan. Perlu ditekankan bahwa metode kas basis bukan berarti hanya kas di tangan saja yang diperhitungkan, melainkan kas di bank masing-masing rekening juga diakui sebagai kas. Metode kas basis yang diakrualkan akan berjalan dengan baik apabila masing-masing bagian melaksanakan tugasnya dengan baik. Bendahara penerimaan harus bertanggungjawab penuh atas setiap rupiah uang yang diterima. Maksud dari bertanggungjawab adalah harus mengatahui setiap satu rupiah uang masuk adalah uang yang bersumber darimana, untuk apa dan harus dicatat dimana. Senada dengan bendahara penerimaan, bendahara pengeluaran juga harus bertanggungjawab penuh atas setiap satu rupiah uang yang keluar. Tanggungjawab bendahara disini adalah mengetahui setiap uang keluar menggunakan dana apa, untuk keperluan apa dan dimana pencatatannya. Apabila masing-masing bendahara sudah melaksanakan tugasnya dengan baik maka bagian akuntansi akan lebih mudah untuk mengakrualkan dan menjadikannya Laporan Keuangan Akrual. Pencatatan kas basis di ranah bendahara penerimaan dan pengeluaran berkaitan dengan kas di tangan dan kas di bank masing-masing bendahara. Untuk itu disarankan untuk BLUD hanya cukup memiliki dua rekening bank saja, yaitu bank penerimaan dan bank pengeluaran. Cukup ada satu bank penerimaan agar segala sumber penerimaan yang masuk hanya ke satu bank BLUD, baik itu bank untuk keperluan setor uang tunai dari pasien umum, bank untuk penerimaan non tunai, utuk menerima klaim dari BPJS maupun asuransi lainnya. Bank pengeluaran BLUD juga cukup satu saja, baik Bank pengeluaran untuk membelanjakan dana BLUD maupun belanja dari dana APBD.

Penyusunan RBA di dalam PPK BLUD

Penyusunan RBA di dalam PPK BLUD ada hal yang perlu diperhatikan, yaitu penyusunan RBA yang sudah bukan berbasis kegiatan lagi, namun sudah berbasis unit yang ada. Sebelum menyusun RBA seharusnya dibuat rapat bersama yang dihadiri oleh unit-unit pelayanan yang ada di BLUD. Hal ini dikarenakan dalam RBA, kegiatan bukan lagi merupakan kegiatan dari usulan PPTK. RBA yang ada dibuat oleh BLUD masih berbasis kegaitan. Seharusnya basis kegiatan itu diganti berbasis unit pelayanan yang ada di BLUD, misal unit rawat jalan, rawat inap dkk. Diganti dengan unit karena unit-unit tersebut yang paling mengetahui mengenai pendapatan dan kebutuhan dari masing-masing unit. Jika RBA dibuat berdasarkan kegiatan akan menjadi masalah bagi BLUD, yaitu akan mengurangi fleksibilitas BLUD. Jika puskesmas yang masih kesulitan untuk menyusun RBA berdasarkan unit pelayanan, maka sebaiknya penyusunan RBA nya juga tidak berbasis kegiatan lagi, namun dilihat dari sisi bisnisnya. Penyusunan RBA nya sudah menggunakan kaca mata bisnis, kebutuhan anggaran biaya. contoh dokumen RBA RSUD Contoh dokumen RBA Puskesmas

Pergeseran Anggran RBA BLUD

Pergeseran Anggran RBA BLUD   Pergeseran anggaran dalam RBA terjadi jika ada pengeluaran yang tidak dianggarkan dalam RBA murni dan membutuhkan sejumlah dana untuk kegiatan realisasinya, maka akan menggeser anggaran lainnya. Namun jika sudah menjadi BLUD, hal ini boleh dilakukan selagi masih di dalam satu kategori belanja (pegawai, barang jasa atau modal). Contoh, anggaran untuk pemeliharaan bangunan tidak ada, namun tiba-tiba bangunan rusak tertimpa pohon. Kemudian untuk memperbaiki bangunan tersebut digunakan dana yang dianggarkan untuk pelatihan, karena pelatihan bisa ditunda untuk tahun anggaran berikutnya. Maka dibuatlah surat ke pemimpin BLUD untuk penggunaan anggaran tersebut. Jika pemimpin BLUD menyetujui maka kegiatan perbaikan bangunan tersebut dapat dilaksanakan.   contoh dokumen RBA PUSKESMAS Contoh dokumen RBA RSUD

RBA berbasis Unit atau Kegiatan?

RBA berbasis unit atau kegiatan? Hal ini menjadi salah satu pertimbangan awal dalam penyusunan RBA.  Penyusunan RBA terdapat dua basis penyusunan yaitu basis kegiatan dan basis unit. RBA berbasis kegiatan RBA per kegiatan adalah RBA yang disusun berdasarkan kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan oleh BLUD pada tahun yang dianggarkan. PPTK akan membuat daftar kebutuhan yang direncanakan untuk tahun anggaran. RBA ini akan menjadi dasar dari setiap kegiatan BLUD. RBA berbasis Unit RBA berbasis unit adalah RBA yang disusun berdasarkan unit-unit pelayanan yang ada di BLUD. Unit-unit pelayanan yang ada menyusunan daftar kebutuhan yang direncakanan untuk tahun anggaran. Dalam penyusunan RBA, diarahkan untuk menyusun RBA dengan basis per unit. Hal ini dikarenakan adanya beberapa faktor yang menjadi kendala jika penyusunan RBA dilakukan dengan menggunakan basis per kegiatan. Berikut ini kendala atau masalah yang timbul jika dilakukan penyusunan RBA berbasis kegiatan: RBA berbasis kegiatam akan mengurangi fleksibilitas BLUD Permasalah dalam RBA dengan basis kegiatan akan mengurangi fleksibilitas BLUD. Misal untuk kegiatan penggandaan dan cetak dianggarkan oleh PPTK sebesar Rp 50.000.000,00. Namun, dalam pelaksanaan tahun anggaran ternyata diberlakukan kebijakan paperless sehingga dalam kenyataanya biaya penggandaan dan cetak sangat sedikit, misal hanya Rp 8.000.000,00. Jika diberlakukan RBA berdasarkan kegiatan maka sisa dari anggaran untuk kegiatan penggandaan dan cetak tidak bisa digunakan untuk membiayai kegiatan lainnya. Hal ini juga dikarenakan adanya anggapan bahwa uang untuk kegiatan tersebut menjadi “milik” PPTK atas kegiatan tersebut. RBA berbasis kegiatan terkadang tidak sesuai dengan kebutuhan yang sebenarnya RBA berbasis kegiatan disusun oleh PPTK yang bertanggungjawab atas kegiatan tertentu. Misal untuk PPTK kegiatan belanja Alkes menganggarkan jumlah yang besar. Namun, sebenarnya unit tertentu lebih membutuhkan belanja lainnya seperti belanja pegawai. Hal ini dikarena dalam unit tersebut kekurangan tenaga ahli. Sehingga apa yang dibutuhkan oleh unit pelayanan untuk bisa berkembang atau maju terkendala karena tidak sinkronnya kebutuhan unit tersebut dengan apa yang dianggarkan oleh PPTK. Namun, dalam praktik di lapangan penyusunan RBA dengan menggunakan basis per unit bukanlah hal yang mudah. Hal ini dikarenakan adanya kesulitan untuk menggangarkan biaya tertentu, misal biaya obat-obatan. Jika terjadi hal seperti ini, maka solusinya adalah membuat unit tersendiri seperti unit farmasi untuk menganggarkan biaya obat-obatan. Hal ini juga berlaku untuk biaya lainnya seperti biaya listrik, air dan telepon bisa dibuatkan unit tersendiri seperti unit kesekretariatan atau unit managemen yang menampung biaya-biaya yang sudah untuk dianggarkan di setiap unit pelayanan. Contoh dokumen RBA RSUD

Bagaimana Cara Menginput Anggaran Perubahan

Bagaimana Cara Menginput Anggaran Perubahan Saya sudah log in perubahan, lalu selanjutnya bagaimana? Silahkan ubah pagu di menu-menu berikut dengan pagu perubahan.   Setelah selesai ubah pagu perubahan, pastikan antara angka-angka di bawah ini harus sama.     2. sebelum menjawab pertanyaan tersebut, saya tanyakan: Input anggaran perubahannya sudah ada di murni atau anggaran belanja baru? Jawaban untuk yang sudah ada di murni: Jika akan membuat RBA Perubahan, namun sudah ada di murni, maka hanya perlu edit RBA  di Software Aplikasi BLUD kemudian isikan nominal sebesar perubahan, lalu klik ubah. contoh di murni sudah pernah menginput anggaran pelatihan sejumlah 54 juta, sedangkan setelah perubahan menjadi 60 juta, maka hanya perlu mengedit saja. caranya: log in perubahan klik biaya pilih kegiatan cari akun yang akan diubah anggarannya (lalu ubah) klik ubah   jawaban untuk yang belum ada di murni, contoh di murni belum ada anggaran untuk pembelian aset tetap lainnya, maka di perubahan silahkan input data baru, dengan input anggaran belanja seperti biasanya.

Jumlah Viewers: 129