Artikel BLUD.id

MANFAAT PROGRAM SERTIFIKASI TEKNISI AKUNTANSI BLUD

Dalam rangka upaya peningkatan kompetensi serta kredibilitas pengelola keuangan BLUD guna optimalisasi pelayanan kesehatan di Indonesia, Syncore Indonesia bekerjasama dengan Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) akan mengadakan pelatihan dan uji kompetensi Sertifikasi Teknisi Akuntansi Keuangan BLUD. Sertifikasi Batch 1 akan dilaksanakan pada tanggal 21-23 Agustus 2019 di Kantor Syncore Indonesia yang bertempat di Jl Solo km 9,7 Yogyakarta. Keutamaan yang didapat dari kegiatan ini adalah bagi peserta yang lulus uji akan mendapatkan gelar Certified Accounting Technician (CAT) yang resmi dikeluarkan Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Kegiatan ini merupakan rangkaian dari Seminar Nasional BLUD 2019 yang akan diadakan Syncore Indonesia pada tanggal 24 Agustus 2019 bertempat di Jakarta. Selanjutnya bagi peserta yang lulus uji akan mendapatkan akses gratis di Seminar Nasional BLUD 2019 dan akan diwisuda pada disana. Tujuan dari program sertifikasi teknisi akuntansi BLUD adalah untuk meningkatkan daya uji dan kualitas SDM yang dimiliki instansi terkait. Sertifikasi hanya memiliki 2 penilaian, yaitu Kompeten (K) dan Belum Kompeten (BK). Di balik keruwetan ujian sertifikasi, ada beberapa manfaat yang dapat dirasakan ketika mengikuti serangkaian kegiatannya. Mari simak ulasannya berikut ini : Meningkatkan kepercayaan diri akan kemampuan yang dimiliki Bukti sertifikasi bisa menambah kepercayaan diri dalam menjalani tugas. Kemampuannya yang sudah teruji dapat menambah keyakinan bahwa ia memiliki keunggulan dalam menyelesaikan tugas. Suatu kebanggaan bagi dirinya dapat dinyatakan kompeten oleh lembaga sertifikasi sesuai standar yang ditetapkan. Mengetahui ukuran kemampuan yang dimiliki Sertifikasi profesi mengukur kemampuan Anda pada bidang yang ditekuni. Hasil ujian dapat membuat Anda menyadari kecakapan yang dimiliki masih kurang atau sudah sesuai standar. Jika belum kompeten, maka Anda masih harus terus belajar. Namun, kompeten bukan berarti Anda berhenti belajar, melainkan Anda harus terus menerus mengasah kecakapan supaya tidak tumpul. Meningkatkan akses untuk mengembangkan diri  Sertifikat kompetensi yang Anda miliki dapat diakui oleh internasional.  Hal ini dapat membuat Anda mengembangkan kemampuan ke tingkat yang lebih tinggi. Anda juga dapat memiliki peluang karier yang lebih baik di perusahaan karena kemampuan Anda dinilai lebih unggul dibandingkan yang lain. Memudahkan Instansi menyaring bibit unggul Program sertifikasi profesi juga mempunyai keuntungan bagi Instansi, yakni memudahkan dalam dalam proses penyaringan calon bibit unggul. Adanya calon karyawan yang sudah pernah mengikuti sertifikasi kompetensi berarti ia lebih mengetahui bidang yang akan ia jalankan, apalagi jika ia juga memiliki sertifikat kompetensi. Hal itu menunjukkan bahwa keahliannya berada di atas rata-rata. Kemampuannya hanya perlu diasah secukupnya menyesuaikan dengan budaya kerja. Menambah produktivitas kerja Sertifikat kompetensi adalah bukti bahwa kinerja Anda sudah selevel dengan profesional. Bagi suatu Instansi, staf yang telah diuji oleh lembaga sertifikasi dapat memiliki produktivitas kerja yang lebih tinggi. Ia lebih terampil menyelesaikan pekerjaan secara efisien serta mengurangi kesalahan  dalam bekerja.Referensi : SERTIFIKASI TEKNISI AKUNTANSI SATU RANGKAIAN DARI SEMINAR NASIONAL BLUD III 2019

PROSES PENJURNALAN DALAM SISTEM APLIKASI AKUNTANSI BLUD VERSI 2.0

Penjurnalan adalah proses pencatatan setiap transaksi ke dalam buku jurnal berdasarkan bukti-bukti yang ada, sesuai dengan urutan kejadian dan nomor kode rekeningnya masing-masing. Jenis jurnal sendiri ada Jurnal Umum Akuntansi, Jurnal Khusus seperti Jurnal Pembelian, Jurnal Penjualan, Jurnal Penerimaan Kas, Jurnal Pengeluaran Kas, Jurnal Penyesuaian, Jurnal Penutup dan Jurnal Pembalik. Jurnal umum merupakan tempat untuk mencatat semua transaksi keuangan perusahaan pada periode tertentu secara sistematis. Jurnal ini secara otomatis sudah diinputkan disistem ketika kita menginputkan suatu transaksi. Seperti contoh UPT Puskesmas Sambilegi membeli Obat-obatan sebesar Rp15.350.000,- apabila transaksi ini sudah diinputkan di aplikasi pada modul Pengeluaran maka kita bisa melihat output jurnalnya pada modul Akuntansi à Menu Buku Bantu à Buku Jurnal à ada sub menu Jurnal Akuntansi dan Jurnal LRA Jurnal Akuntansi           Jurnal LRA Jurnal penyesuaian adalah jurnal yang dibuat dalam proses pencatatan perubahan saldo dalam akun sehingga saldo dari akun-akun pada jurnal mencerminkan jumlah yang sebenarnya. Pada akhir periode akan selalu ada saldo yang berubah sehingga dibutuhkan Jurnal Penyesuaian untuk mencatat perubahan saldo di akhir periode. Untuk Jurnal Penyesuaian ini kita perlu menginputkan ke dalam sistem pada modul Akuntansi à Menu Penyesuaian à ada sub menu Memo Penyesuaian dan Memo Pembalik. Nah untuk penyesuaian sendiri apa saja yang membutuhkan jurnal penyesuaian ? Akun yang membutuhkan jurnal penyesuaian diantaranya : Pendapatan yang Masih Harus Diterima Belanja Dibayar Dimuka Penyisihan Piutang Penghapusan Piutang Pendapatan Diterima Dimuka Belanja yang Masih Harus Dibayar Stock Opname Persediaan Penambahan Persediaan Atas Hibah Ekstra Komptable Intra Komptable Koreksi Antar Beban Jurnal pembalik adalah jurnal untuk membalik jurnal penyesuaian yang menimbulkan akun neraca. Jika tidak dibalik akan terjadi akun ganda. Dengan kata lain jurnal pembalik adalah jurnal jurnal yang dibuat pada awal periode akuntansi berikutnya untuk membalik jurnal penyesuaian yang menimbulkan perkiraan riil baru.Referensi : PENYESUAIAN DI AKHIR PERIODE DI SISTEM APLIKASI AKUNTANSI BLUD VERSI 2.0

PENYESUAIAN DI AKHIR PERIODE DI SISTEM APLIKASI AKUNTANSI BLUD VERSI 2.0

Di akhir periode kita memerlukan penyesuaian untuk akun-akun yang berubah saldonya agar saldonya sama dengan jumlah yang sebenarnya atau saldo riilnya. Untuk itu diperlukan jurnal penyesuaian. Untuk menginputkan jurnal penyesuaian di sistem aplikasi akuntansi BLUD versi 2.0 bisa diakses melalui modul Akuntansi à menu Penyesuaian à pada sub menu Memo Penyesuaian. Yang perlu disesuaikan misalnya UPT Puskesmas Sambilegi pada 17 Agustus 2019 ada pengajuan Klaim BPJS Perawatan Rawat Inap dan Bersalin sebesar Rp87.500.000,- maka perlu diinputkan untuk Jurnal Penyesuaiannya : Kategori Nama Akun Debit Kredit Pendapatan yang masih Harus Diterima Piutang Pasien BPJS Rp87,500,000       Pendapatan Rawat Inap dan Persalinan - LO   Rp87,500,000   Maka outputnya kita bisa melihat di menu BUKU BANTU à BUKU JURNAL à JURNAL AKUNTANSI, namun sebelum itu jangan lupa untuk melakukan POSTING pada menu POSTING agar jurnal yang diinputkan disinkronisasi ke Laporan Keuangan. Jurnal Akuntansi pada Sistem             Kemudian untuk jurnal penyesuaian lainnya bisa dilihat contohnya seperti dibawah ini:   Kategori Nama Akun Debit Kredit Belanja Dibayar Dimuka Beban Sewa Dibayar Dimuka xxx       Beban Sewa gedung / kantor / gudang   xxx Penyisihan Piutang Beban Penyisihan Piutang Pendapatan BPJS xxx      Penyisihan Piutang Pendapatan Usaha   xxx Penghapusan Piutang Penyisihan Piutang Pendapatan Usaha xxx      Piutang Pasien BPJS   xxx Pendapatan Diterima Dimuka Pendapatan Jasa Layanan Pasien Umum - LO xxx      Uang Muka Pendapatan   xxx Belanja yang Masih Harus Dibayar Tunjangan Jabatan - LO xxx      Utang Belanja Gaji dan Tunjangan   xxx Stock Opname Persediaan Beban Persediaan Bahan Obat-obatan xxx      Persediaan Bahan Obat-obatan   xxx Penambahan Persediaan Atas Hibah Persediaan Alat Tulis Kantor xxx      Pendapatan Hibah dari Badan/Lembaga - LO   xxx Penyusutan Aset Beban Penyusutan Alat Angkutan Darat Bermotor xxx      Akumulasi Penyusutan Kendaraan Bermotor Beroda Dua   xxx Penghapusan Aset Akumulasi Penyusutan Peralatan Mini Komputer xxx      Peralatan Mini Komputer   xxx Defisit Penghapusan Aset Peralatan dan Mesin - LO xxx      Peralatan Mini Komputer   xxx Penambahan Aset Atas Hibah Peralatan Mini Komputer xxx      Pendapatan Hibah dari Pemerintah - LO   xxx Ekstra Komptable Beban Perlengkapan Rumah Tangga Kantor xxx      Peralatan Cetak   xxx Intra Komptable Peralatan Cetak xxx      Beban Perlengkapan Rumah Tangga Kantor   xxx Koreksi Antar Beban Beban Persediaan Bahan Kimia xxx      Beban Persediaan Bahan Obat-obatan   xxx Koreksi Kas dan Bank Rekening Penerimaan Bank BLUD xxx      Kas di Bendahara Pengeluaran BLUD   xxx  

PENGHARGAAN BLUD TERBAIK PADA SEMINAR NASIONAL BLUD III

Sabtu 24 Agustus 2019 pekan lalu telah berlangsung Seminar Nasional BLUD III yang bertempat di Hotel Horison Arcadia Mangga Dua. Rangkaian acara dari seminar ini ada Launching Pedoman Teknis BLUD, Wisuda para wisudawan dan wisudawati Peserta Sertifikasi Teknisi Akuntansi BLUD, Penganugerahan Penghargaan BLUD Terbaik dan Pemaparan Materi seminar oleh R. Wisnu Saputro dari Kementerian Dalam Negeri, drg. Aditia Putri dari Kementerian Kesehatan dan dr. H Asep Sani Sulaeman, M. Kes dari Asosiasi Dinas Kesehatan. Acara pertama adalah Launching Pedoman Teknis BLUD ada penyerahan Buku Petunjuk Teknis Pra BLUD dan Buku Petunjuk Teknis Pola Pengelolaan keuangan BLUD (Seri pasca BLUD). Kemudian Wisuda Sertifikasi Teknisi Akuntansi Muda Bidang Kesehatan yang bekerja sama dengan Lembaga Sertifikasi Profesi Teknisi Akuntansi (LSPTA). Peserta Wisuda adalah konsultan Syncore dan pegawai puskesmas yang telah mengikuti Uji sertifikasi Teknisi Akuntansi Muda Bidang Kesehatan yang dilakukan selama 3 hari di Yogyakarta. Kemudian ada penyerahan Penghargaan untuk Puskesmas BLUD terbaik, RSUD BLUD Terbaik dan lembaga BLUD dan BLUD Lainnya. Puskesmas BLUD Terbaik versi syncore diantaranya ada Puskesmas Ampel II Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali dan diikuti oleh Puskesmas Karawang Kota Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang dan UPTD Puskesmas Rawat Inap Cimalaka Dinas Kesehatan Kabupaten Sumedang. Untuk RSUD BLUD Terbaik jatuh pada RSUD Kota Tangerang dan Lembaga BLUD Terbaik jatuh pada UPDB Kabupaten Tangerang. Seminar kali ini mengupas tentang tata cara Peningkatan Kapabilitas Pengelolaan Keuangan BLUD yang disesuaikan dengan Perubahan Peraturan mengenai BLUD yang awalnya diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 dan saat ini diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2018. Permendagri No. 61 sewaktu awalnya disusun fokusnya hanya ke RS, namun sekarang BLUD bisa digunakan untuk RSUD, Puskesmas dan Lembaga lainnya. Sehingga fungsi Permendagri No. 79 Tahun 2018 adalah mempertegas dan memperjelas kepastian hukum dan tidak ada lagi status BLUD Bertahap yang ada hanya BLUD. Perubahan terkait Pelaporan Keuangan yaitu dari PP 24 tahun 2005 tentang SAP diubah menjadi PP 71 tahun 2010. BLUD Puskesmas dan BLUD lain cukup menerapkan Pelaporan SAP, dan yang mengaudit cukup BPK RI. Perpres 16 tahun 2016 untuk BLUD perlu dikecualikan dalam pengadaan barang dan jasa. BLUD bisa melakukan optimalisasi aset. Referensi : SERTIFIKASI TEKNISI AKUNTANSI SATU RANGKAIAN DARI SEMINAR NASIONAL BLUD III 2019

PENYUSUNAN DOKUMEN RBA – BAGIAN I

Bagi setiap UPT / SKPD yang telah ditetapkan menjadi BLUD maka wajib menyusun dokumen RBA. RBA adalah dokumen perencanaan bisnis dan penganggaran tahunan yang berisi program, kegiatan, standar pelayanan minimal, target kinerja dan anggaran BLUD. Dokumen RBA ini merupakan serapan dari dokumen RKA, sebelum ditetapkan menjadi BLUD, UPT / SKPD menyusun RKA yang hanya terdiri dari 3 jenis anggaran belanja yang dipisahkan berdasarkan belanja pegawai, belanja barang dan jasa dan belanja modal tanpa perlu untuk disajikan rincinya dan hanya dalam format global. Namun pada RBA rinci per jenis biaya. Penyusunan dokumen RBA terdiri dari 9 bagian yaitu: 1.  Halaman Sampul 2.  Lembar Pengesahan 3.  Kata Pengantar 4.  Daftar Isi 5.  Daftar Tabel 6.  Ringkasan Eksekutif 7.  RBA-Bab 1 8.  RBA-Bab 2 9.  RBA-Bab 3 Pada Halaman Sampul terdiri dari bagian : a)  Terdapat Nama daerah sesuai Pemerintah Kabupaten / Kota UPT / SKPD b)  Nama Badan Layanan Umum Daerah UPT c)  Logo UPT / SKPD d)  Judul Dokumen (Rencana Bisnis dan Anggaran Tahun Anggaran 20XX)                 Gambar I. Halaman Sampul             Pada Lembar Pengesahan terdapat kolom pengesahan yang perlu dilengkapi kolom tanda tangan penanggungjawab: 1.  Pejabat Pengelola Keuangan pada bagian kiri surat 2.  Pemimpin BLUD pada bagian kanan surat Untuk contoh format yang benar bisa dilihat pada contoh dibawah ini. Gambar II. Lembar Pengesahan Pada lembar Kata Pengantar terdiri dari bagian isi Kata Pengantar pada umumnya dan terdapat kolom tanda tangan penanggungjawab dari Pemimpin BLUD. Untuk format contohnya bisa seperti pada gambar dibawah ini. Gambar III. Kata Pengantar Kemudian pada lembar daftar isi bisa dirincikan isi dari setiap bab RBA, seperti pada contoh format dibawah ini.                         Gambar IV. Daftar Isi             Dan ada lembar daftar tabel yang isinya daftar semua tabel pada dokumen RBA, seperti pada contoh format dibawah ini.     Gambar V. Daftar Tabel             Kemudian ada lembar Ringkasan Eksekutif yang membahas isi pokok dari setiap bab pada dokumen RBA.             Demikian contoh format penyusunan dokumen RBA – Bagian IReferensi : PENYUSUNAN DOKUMEN RBA – BAGIAN II

PENYUSUNAN DOKUMEN RBA – BAGIAN II

Kali ini saya akan berbagi cara Penyusunan Dokumen RBA – Bagian II, untuk Bagian I bisa dilihat disini (ngelink ke artikel Penyusunan Dokumen RBA – Bagian I). Pada bagian kedua ini merupakan bagian inti dari dokumen RBA yang terdiri dari: RBA – Bab 1 RBA – Bab 2 RBA – Bab 3 Pada RBA – Bab 1 merupakan Bab dari Pendahuluan, yang terdiri dari sub bab Gambaran Umum UPT/SKPD, Visi dan Misi UPT/SKPD, Maksud dan Tujuan, Jenis Pelayanan UPT/SKPD, Susunan Pejabat Pengelola UPT/SKPD. Pada Gambaran Umum UPT/SKPD paragraf pertama membahas mengenai letak geografis UPT/SKPD, Tanggal peresmian UPT, Tujuan didirikannya UPT/SKPD, dan wilayah kerja UPT/SKPD. Gambar I. Gambaran Umum     Paragraf kedua, ketiga membahas latar belakang pelayanan yang diberikan berdasarkan Undang-undang. Paragraf keempat membahas tujuan penerapan BLUD pada UPT/SKPD dalam rangka mendukung terwujudnya tujuan dasar yang terdapat pada Undang-undang. Pada gambara umum ini juga harus menjelaskan TUKSI atau Tugas dan Fungsi UPT/SKPD, misalnya jika Puskesmas maka Tugasnya melaksanakan upaya kesehatan masyarakat dan perorangan tingkat pertama di wilayah kerjanya. Fungsinya terbagi atas fungsi sebagai Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) dan Upaya kesehatan Masyarakat (UKM) dan dijabarkan lagi untuk masing-masing fungsi UKP dan UKM. Gambar II. Tugas dan Fungsi     Kemudian melampirkan gambar peta lokasi UPT/SKPD yang lengkap beserta dengan detail alamatnya. Gambar III. Peta UPT/SKPD             Pada sub bab kedua menjelaskan Visi dari UPT/SKPD dan dirincikan lagi Misi untuk mendukung visi tersebut. Gambar IV. Visi dan Misi             Kemudian sub bab ketiga menjelaskan Maksud dan Tujuan dari penyusunan dokumen RBA. Gambar V. Maksud dan Tujuan               Pada sub bab keempat menjelaskan mengenai Jenis Pelayanan UPT/SKPD. Seperti pada contoh format Pelayanan Puskesmas meliputi kegiatan UKP dan UKM dan dirincikan lengkap per tindakannya.  Gambar VI. Jenis Pelayanan                        Pada sub bab yang kelima kita perlu menjelaskan Susunan Pejabat Pengelola UPT/SKPD yang berdasarkan Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 61 tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah dan Peraturan Bupati. Setiap Jabatan dilengkapi dengan penjelasan tugas dan kewajiban seperti pada contoh format dibawah susunan pejabat pengelola Puskesmas.   Gambar VII. Susunan Pejabat Pengelola                       Demikian contoh format penyusunan dokumen RBA – Bagian II, untuk contoh format bagian III bisa di klik disini (ngelink ke artikel PENYUSUNAN DOKUMEN RBA – BAGIAN III #1).  

Jumlah Viewers: 716