Artikel BLUD.id

Penatausahaan Keuangan Dinas Kesehatan Tangeran Selatan

Dinas Kesehatan Tangerang Selatan melakukan pertemuan dengan 24 Puskesmas dan 1 Labkesda di Kota Depok melalui acara penatausahaan keuangan BLUD. Dalam acara ini Dinkes Tangerang Selatan melakukan Kerjasama dengan Syncore Indonesia yang menghadirkan pakar BLUD yang sudah mendampingi sebanyak 1.400 instansi atau lebih yaitu Bapak Niza Wibiyana Tito. Bapak Niz Wibiyana Tito ini akrab disapa dengan nama Pak Tito. Pada acara tersebut Pak Tito menyampaikan bahwa penting bagi Dinas Kesehatan Tangerang Selatan untuk melakukan evaluasi bagi instansi yang sudah menerapkan BLUD selama lebih dari 2 tahun. Acara kali ini dihadiri oleh puskesmas dan labkesda yang sudah menerapkan BLUD dimana masing-masing instansi diwakili oleh 2-3 orang. Acara ini bertujuan untuk mengevaluasi bagaimana pelaksanaan BLUD yang sudah berjalan saat ini apakah sudah berjalan dengan baik atau masih ada yang perlu diperbaiki. Pakar BLUD yaitu Pak Tito menyampaikan bahwa kinerja BLUD yang baik adalah kinerja yang mengedepankan aspek layanan, manfaat, dan keuangan. Yang menjadi poin penting adalah aspek layanan adalah aspek yang paling utama didalam keberhasilan penerapan BLUD. Kemudian yang nomor dua dilihat dari aspek manfaat, barulah di nomor 3 dinilai dari aspek keuangan. Sehingga instansi harus mengedepankan layanan untuk Masyarakat sehingga Masyarakat dapat menerima manfaat yang diberikan oleh instansi Kesehatan. Ketika Masyarakat mendapatkan manfaat yang sesuai dengan keinginannya maka instansi Kesehatan menerima pendapatan dari Masyarakat tersebut. Dari hasil penilaian evaluasi pada masing-masing intansi Sebagian besar instansi sudah menerapkan PPK BLUD dengan baik. Baca juga: Meningkatkan Kualitas Pelayanan Publik: Peran Penting Evaluasi Kinerja BLUD

Meningkatkan Kualitas Pelayanan Publik: Peran Penting Evaluasi Kinerja BLUD

Pelayanan kesehatan adalah salah satu aspek mendasar dalam pembangunan suatu negara. Untuk memastikan kualitas pelayanan yang optimal, banyak rumah sakit dan pusat kesehatan kini beralih ke model Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). BLUD adalah unit pelayanan publik yang diberi kewenangan untuk mengelola sumber daya dan keuangannya sendiri. Namun, untuk memastikan bahwa BLUD beroperasi secara efektif dan memberikan pelayanan yang berkualitas, evaluasi kinerja BLUD menjadi suatu hal yang tak terhindarkan. Mengapa Evaluasi Kinerja BLUD Penting? Evaluasi kinerja BLUD memiliki tujuan utama untuk memantau dan meningkatkan kualitas layanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat. Dengan mengukur kinerja BLUD secara teratur, kita dapat mengetahui sejauh mana tujuan kesehatan dan pelayanan masyarakat tercapai. Evaluasi juga membantu dalam mendeteksi potensi perbaikan, memastikan efisiensi penggunaan sumber daya, dan memperbaiki proses manajemen keuangan. Indikator Evaluasi Kinerja BLUD Ada beberapa indikator yang digunakan dalam evaluasi kinerja BLUD. Di antaranya adalah tingkat kepuasan pasien, waktu tunggu pelayanan, kepatuhan terhadap standar medis, dan efisiensi penggunaan anggaran. Selain itu, evaluasi juga mencakup aspek pengelolaan sumber daya manusia, infrastruktur, dan penggunaan teknologi dalam layanan kesehatan. Proses Evaluasi Kinerja BLUD Proses evaluasi dimulai dengan pengumpulan data dan informasi terkait kinerja BLUD. Ini dapat meliputi wawancara dengan staf, survei kepuasan pasien, analisis laporan keuangan, dan peninjauan dokumen terkait pelayanan kesehatan. Data yang terkumpul kemudian dianalisis untuk menilai kinerja BLUD dalam berbagai aspek. Manfaat Evaluasi Kinerja BLUD Evaluasi kinerja BLUD membawa sejumlah manfaat penting. Pertama, itu memberikan umpan balik yang berharga bagi manajemen BLUD untuk melakukan perbaikan dan inovasi. Kedua, evaluasi memungkinkan pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya untuk memantau dan memastikan bahwa sumber daya publik digunakan secara efektif dan transparan. Terakhir, evaluasi kinerja BLUD berkontribusi secara langsung pada peningkatan kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat. Dalam rangka mencapai tujuan kesehatan masyarakat yang lebih baik, evaluasi kinerja BLUD bukan hanya merupakan sebuah keharusan, tetapi juga merupakan investasi dalam upaya meningkatkan pelayanan publik yang berkualitas dan terjangkau. Dengan pendekatan yang tepat dan komitmen terus-menerus, BLUD dapat menjadi pilar utama dalam pelayanan kesehatan yang memenuhi kebutuhan masyarakat. Syncore BLUD hadir dalam memberikan pelayanan Evaluasi Kinerja BLUD membantu instansi pemerintahan BLUD untuk mengidentifikasi kinerja BLUD  yang sudah berjalan. Dikomando oleh Bapak Niza Wibiyana Tito,M.Kom, M.M, CAAT selaku PAKAR BLUD serta tim konsultan BLUD yang memiliki segudang pengalaman, kami siap membantu Anda untuk melakukan Evaluasi Kinerja BLUD di instansi Anda. Tertarik untuk melakukan Evaluasi Kinerja BLUD? Kunjungi website kami di BLUD.co.id Baca juga: Workshop BLUD – Solusi Inovatif Peningkatan Pelayanan Publik

Workshop BLUD - Solusi Inovatif Peningkatan Pelayanan Publik

Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) telah menjadi tonggak penting dalam menyediakan pelayanan publik yang berkualitas di tingkat lokal. Namun, untuk memaksimalkan potensi BLUD, penting untuk memastikan bahwa SDM terlatih dengan baik dan memiliki pengetahuan yang memadai. Inilah mengapa layanan workshop BLUD di PT Syncore Indonesia adalah kunci untuk mendukung kemajuan dan peningkatan pelayanan publik. Menyongsong Masa Depan Layanan Publik Workshop BLUD yang diselenggarakan oleh PT Syncore Indonesia bukanlah sekadar acara pelatihan biasa. Ini adalah kesempatan untuk merangkul inovasi, memperkuat keterampilan, dan meningkatkan pengetahuan para profesional yang terlibat dalam penyelenggaraan BLUD. Workshop ini dirancang dengan pendekatan yang terintegrasi, menggabungkan teori dengan studi kasus nyata untuk memberikan wawasan mendalam tentang tata kelola dan pengelolaan BLUD yang efektif. Fokus pada Keterampilan Praktis Salah satu keunggulan workshop BLUD di PT Syncore Indonesia adalah fokus pada keterampilan praktis. Para peserta tidak hanya mendapatkan teori tentang konsep-konsep manajemen BLUD, tetapi juga dilatih untuk menerapkannya dalam situasi dunia nyata. Hal ini memungkinkan mereka untuk menghadapi tantangan sehari-hari dengan lebih percaya diri dan efektif. Pakar BLUD dan Konsultan Berpengalaman Workshop BLUD di PT Syncore Indonesia didukung oleh tim pengajar yang terdiri dari pakar BLUD Bapak Niza Wibiyana Tito, M.Kom. M.M, CAAT dan Konsultan BLUD yang memiliki segudang pengalaman di bidang BLUD.  Berbekal pengetahuan mendalam tentang berbagai aspek penyelenggaraan BLUD, termasuk manajemen keuangan, tata kelola, dan strategi pengembangan. Keterlibatan Konsultan dan Pakar BLUD  membantu memastikan bahwa peserta mendapatkan wawasan terbaik dari sumber daya yang tersedia. Jaringan dan Kolaborasi Workshop BLUD juga memberikan kesempatan berharga untuk membangun jaringan dan berkolaborasi dengan profesional lain dalam bidang pelayanan publik. Peserta memiliki kesempatan untuk berbagi pengalaman, ide, dan pengetahuan terbaru, membuka pintu untuk potensi sinergi yang dapat menguntungkan semua pihak yang terlibat. Mengukuhkan Komitmen pada Pelayanan Publik Berkualitas Workshop BLUD di PT Syncore Indonesia bukan hanya tentang memperoleh sertifikat, tetapi juga tentang mengukuhkan komitmen pada pelayanan publik berkualitas. Peserta meninggalkan workshop dengan rasa percaya diri yang tinggi dan kesiapan untuk menghadapi berbagai tantangan dalam menyelenggarakan BLUD.   Workshop BLUD di PT Syncore Indonesia adalah lebih dari sekadar pelatihan. Kegiatan ini merupakan investasi dalam peningkatan pelayanan publik yang memadai dan berkelanjutan. Dengan memanfaatkan kesempatan ini, para profesional BLUD dapat menjadi motor penggerak perubahan positif dalam masyarakat mereka. Dengan komitmen yang kuat dan pengetahuan yang diperoleh dari workshop ini, BLUD dapat terus berkembang dan memberikan pelayanan publik yang unggul di masa depan. Baca juga: Strategis BLU dan BLUD untuk Menghadirkan Layanan Prima

Workshop Penyusunan Dokumen Rencana Bisnis dan Anggaran BLUD dengan Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan

Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan bekerja sama dengan Syncore BLUD untuk menyelenggarakan Workshop Pola Pengelolaan Keuangan BLUD selama tiga hari, yaitu tanggal 21-23 Agustus 2023. Workshop berlangsung di Hotel ibis Gading Serpong dengan dihadiri oleh tim dari Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan, 2 tim RSUD (Serpong Utara dan Pondok Aren), serta 6 tim Puskesmas (Cirendeu, Rawa Mekar Jaya, Lengkong Karya, Ciater, Pamulang Timur, dan Kedaung). Workshop ini diadakan dalam rangka persiapan implementasi Pola Pengelolaan Keuangan BLUD bagi 2 RSUD dan 6 Puskesmas di Kota Tangerang Selatan yang sedang dalam proses pengesahan menjadi BLUD. Materi workshop difokuskan pada penyusunan dokumen Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA), dimana RBA menjadi salah satu dokumen yang wajib disusun oleh BLUD. Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA) untuk BLUD adalah dokumen yang merinci rencana strategis, operasional, keuangan, dan pengelolaan BLUD. Dokumen ini membantu dalam perencanaan dan pengelolaan berbagai aspek BLUD, agar dapat mencapai tujuan dan misi yang telah ditetapkan. Kegiatan workshop diawali dengan penyampaian materi oleh narasumber, yaitu Bapak Niza Wibyana Tito, M.Kom., M.M., CAAT, seorang Pakar Keuangan BLUD yang telah mendampingi lebih dari 1000 instansi BLUD di Indonesia, khususnya BLUD RSUD dan Puskesmas. Bapak Tito menyampaikan materi tentang implementasi BLUD, apa saja komponen yang ada dalam RBA, bagaimana penyusunan RBA, hingga bagaimana prosedur pergeseran RBA. Setelah penyampaian materi, peserta workshop langsung melakukan praktik penyusunan ringkasan dan rincian pendapatan, belanja, serta pembiayaan menggunakan software Syncore BLUD, didampingi oleh Konsultan Syncore BLUD. Adapun data-data yang dimasukkan ke dalam software meliputi: Pagu Anggaran (Pagu Sumber Dana dan Pagu Kegiatan) Proyeksi Pendapatan Proyeksi Belanja Anggaran Kas Pendapatan Anggaran Kas Belanja Peserta workshop juga melakukan praktik penyusunan dokumen RBA menggunakan draft yang sudah tersedia di dalam software Syncore BLUD. Ringkasan dan rincian pendapatan, belanja, serta pembiayaan yang sudah disusun sebelumnya dimasukkan ke dalam dokumen RBA tahun 2024 untuk masing-masing RSUD dan Puskesmas. Tim dari RSUD dan Puskesmas Kota Tangerang Selatan sangat bersemangat dalam mengikuti rangkaian kegiatan workshop dari awal hingga akhir. Karena antusias dan semangat yang tinggi, seluruh peserta workshop (2 RSUD dan 6 Puskesmas) dapat menyelesaikan dokumen RBA tahun 2024 dalam waktu 2 hari. Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan mengucapkan terima kasih kepada tim Syncore BLUD karena telah membantu RSUD dan Puskesmas dalam pemahaman implementasi BLUD. Harapannya, 2 RSUD dan 6 Puskesmas yang mengikuti workshop ini menjadi lebih siap dan mampu untuk mengimplementasikan Pola Pengelolaan Keuangan BLUD di tahun 2024. Baca juga: Penentuan Tarif Layanan di TPSA Bagendung Part 2

Penentuan Tarif Layanan di TPSA Bagendung Part 2

Setelah mengetahui terkait dengan layanan yang ditetapkan di TPSA Bagendung, Pak Tito selaku pakar BLUD melakukan pengamatan secara langsung proses pembuatan Bahan Bakar Jumputan Padat (BBJP) sebagai layanan utama yang ada di TPSA Bagendung. Pengamatan proses pembuatan BBJP ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui berbagai aktivitas yang dilakukan untuk menghasilkan BBJP tersebut. Aktivitas-aktivitas ini nantinya akan menimbulkan biaya-biaya sebagai dasar penyusunan tarif layanan. Proses pembuatan BBJP itu sendiri meliputi: Kedatangan sampah segar.                                                                                                                                                                                         Sampah segar datang lalu ditumpahkan ke dalam area pemilahan, Sampah yang dapat diolah bisa dari berbagai jenis dan sumber sampah, seperti sampah kota/sampah buangan dari rumah tangga, sampah pasar dan sampah sapuan jalan atau taman kota. Pemilahan dan penimbangan. Disesuaikan dengan komposisi yang dipilih, untuk kayu besar perlu proses chipping terlebih dahulu. Penyiapan bioaktivator. Larutan bioaktivator terdiri dari berbagai macam bakteri yang diperuntukan untuk proses fermentasi. Bakteri ini dalam kondisi dormant dan perlu diaktifkan supaya “bangun” dengan molase (gula) Pengisian Boks Reaktor. Diisi per layer 20cm sesuai komposisi sampah pilihan untuk disiram sesuai kebutuhan larutan bioaktivator. Proses fermentasi. Sampah di dalam boks reaktor ditutup dengan karung goni selama 3 hari, dibuka dan diamkan selama 3 hari berikutnya, sambil dimonitor parameternya. Umumnya, hari ke 6 panen lalu diangin-anginkan sampai moisture <20%. Proses Pencacahan. Proses pencacahan yang dilakukan melewati tiga proses yakni cacah kasar -> cacah halus -> packaging. Langkah selanjutnya yang dilakukan adalah menghitung biaya yang timbul dari masing-masing aktivitas. Jika sudah mendapatkan hasil perhitungan biaya maka dapat ditentukan tarif layanan untuk layanan BBJP di TPSA Bagendung. Baca juga: Penentuan Tarif Layanan di TPSA Bagendung Part 1

Kajian Kelayakan Balai Benih Ikan Kabupaten Bantul

BBI adalah suatu unit usaha pembenihan ikan milik pemerintah yang bertujuan untuk menghasilkan dan memenuhi kebutuhan benih ikan, dan untuk membina usaha pembenihan ikan rakyat yang tersebar di hampir seluruh Indonesia. Untuk menjadikan Unit Pelaksana Teknis Dinas lebih efisien dalam pengelolaan keuangan dan lebih produktif dalam pelayanan, BBI memiliki potensi untuk dapat menerapkan BLUD. Balai Budidaya Ikan (BBI) Kabupaten Bantul adalah Unit Pelayanan Teknis dari Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul. Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul mengarahkan untuk UPTD BBI kabupaten Bantul dapat segera mengusulkan penerapan BLUD. Dinas Kelautan dan Perikanan Kab Bantul saat ini mengalami kesulitan pada bagian teknis sehingga memerlukan kajian terlebih dahulu apakah UPT BBI layak untuk menjadi BLUD. Ibu Istriyani selaku Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kab Bantul menyampaikan “UPTD BBI Kabupaten Bantul sudah jalan dan sudah memiliki target namun SDM yang dimiliki masih belum memenuhi (tidak ada Staf) akan tetapi secara teknis sudah jalan dengan kemampuan terbatas (dengan kompetensi terbatas) dimana SDM yang ada learning by doing. Keadaan di UPTD BBI Kabupaten Bantul 2 dari 5 lokasi (kolam) tersebut secara kelayakan teknis masih kurang karena masih banyak kerusakan dan masih banyak limbah. Nilai pendapatan yang dimiliki selalu berwarna merah sehingga harus memperluas pasar. Dalam memenuhi pakan dari dinas cukup mengalami kesulitan.” Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Bantul dilihat dari anjabnya dimana SDM yang dibutuhkan sebanyak 52 orang namun yang eksisting saat ini baru 19 orang. Terkait data SDM dilihat dari backgroundnya tidak ada yang dari perikanan, namun ada yang sudah lama menjalani pengelolaan ikan. Untuk ASN yang dimiliki UPTD Balai Benih Ikan saat ini hanya ada 3 dan sisanya yakni THL semua. Oleh karena nya  Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Bantul bekerjasama dengan Syncore Indonesia untuk dapat menyusun kajian UPTD BBI Kabupaten Bantul. Hal ini dipersiapkan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Bantul, guna untuk menunjang data secara objektivitas apakah UPTD BBI kabupaten Bantul ini telah siap untuk didorong menerapkan BLUD. Baca juga: Penentuan Tarif Layanan di TPSA Bagendung Part 1

Jumlah Viewers: 168