Artikel BLUD.id

Peran Analisis SWOT dalam Meningkatkan Efektivitas Renstra BLUD

Rencana Strategis (Renstra) merupakan dokumen perencanaan jangka menengah yang memiliki peran krusial bagi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) dalam mengelola operasional dan pengembangan layanan selama periode 5 (lima) tahun. Pentingnya Renstra ditegaskan dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2018 sebagai salah satu syarat administratif pembentukan BLUD. Dalam penyusunannya, analisis bisnis menjadi komponen esensial untuk memastikan alokasi sumber daya efektif, efisien, serta merumuskan strategi BLUD berorientasi kinerja. Penggunaan metode analisis bisnis, seperti SWOT, membantu BLUD mengidentifikasi faktor relevan untuk memperkuat strategi dan pengambilan keputusan yang tepat. Pengertian dan Konsep Dasar Analisis SWOT Analisis SWOT, yang dicetuskan oleh Albert Humphrey pada tahun 1960-an, adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats)  yang terlibat dalam suatu proyek atau dalam suatu spekulasi bisnis. Dalam konteks BLUD, analisis SWOT membantu manajemen memahami posisi strategis, mengidentifikasi faktor internal-eksternal, dan merumuskan strategi tepat mencapai tujuan. Manfaat penggunaan analisis SWOT dalam renstra BLUD meliputi: Pengambilan Keputusan yang Lebih Baik Dengan memahami faktor-faktor yang relevan, BLUD dapat membuat keputusan yang lebih tepat dan efektif dalam merumuskan strategi dan rencana tindakan. Peningkatan Kinerja Analisis SWOT membantu BLUD untuk mengidentifikasi area-area yang perlu ditingkatkan dan peluang yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kinerja dan efisiensi. Mitigasi Risiko Analisis SWOT membantu BLUD untuk mengidentifikasi potensi ancaman dan mengembangkan strategi untuk mengurangi risiko yang mungkin timbul. Penetapan Strategi yang Tepat Sasaran Analisis ini membantu dalam menetapkan strategi yang tepat sasaran dengan memaksimalkan kekuatan dan peluang, serta meminimalkan kelemahan dan ancaman. Langkah-Langkah Penerapan SWOT dalam Renstra BLUD Langkah-langkah penerapan analisis SWOT dalam penyusunan Renstra BLUD dilakukan sistematis melalui beberapa tahap penting untuk perencanaan yang efektif. Tahapan tersebut mencakup identifikasi kekuatan internal, kelemahan yang perlu diperbaiki, peluang eksternal yang dimanfaatkan, serta antisipasi ancaman lingkungan eksternal. Dengan menerapkan langkah-langkah ini secara konsisten, BLUD dapat menghasilkan Renstra yang komprehensif dan strategis untuk mencapai tujuan organisasi. Berikut penjelasan terkait dengan analisis SWOT: 1. Identifikasi Kekuatan (Strengths) Identifikasi kekuatan (strengths) dalam analisis SWOT dilakukan dengan mengevaluasi berbagai aspek internal yang menjadi keunggulan organisasi. BLUD perlu secara cermat menginventarisasi sumber daya internal, seperti SDM, kualitas pelayanan, kondisi keuangan stabil, serta sarana dan prasarana pendukung. Penggalian mendalam terhadap kekuatan internal ini akan memberikan gambaran yang jelas tentang potensi organisasi dalam mendukung pencapaian tujuan strategis. Dengan demikian, BLUD dapat mengoptimalkan sumber daya tersebut sebagai modal utama dalam menghadapi tantangan sekaligus memperkuat daya saing organisasi di masa depan. 2. Identifikasi Kelemahan (Weaknesses) Identifikasi kelemahan (weaknesses) organisasi dilakukan dengan melakukan evaluasi kritis terhadap aspek-aspek internal yang perlu ditingkatkan atau diperbaiki. Pada tahap ini, BLUD harus terbuka terhadap fakta mengenai keterbatasan maupun kendala internal, seperti masih adanya keterbatasan kompetensi pegawai, belum optimalnya pemanfaatan teknologi informasi dalam mendukung layanan, keterbatasan infrastruktur fisik, serta koordinasi antar-unit kerja yang belum efektif. Pengetahuan yang akurat mengenai kelemahan internal ini penting untuk pengambilan keputusan tepat guna meningkatkan kapasitas dan kualitas layanan secara efektif. 3. Analisis Peluang (Opportunities) Peluang merupakan faktor eksternal yang dapat dimanfaatkan oleh BLUD untuk meningkatkan kinerja dan pelayanan publik. Dalam konteks penyusunan Rencana Strategis (Renstra), identifikasi peluang memungkinkan BLUD merancang strategi yang adaptif dan proaktif terhadap kondisi di luar organisasi. Beberapa peluang BLUD meliputi kebijakan pemerintah, peningkatan anggaran APBD, kerja sama lintas sektor, dan pemanfaatan teknologi dalam layanan publik. Selain itu, meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap kualitas layanan menjadi peluang bagi BLUD untuk memperluas cakupan dan meningkatkan kepuasan pengguna. Dengan mengidentifikasi dan memanfaatkan peluang secara tepat, BLUD dapat meningkatkan daya saing dan keberlanjutan operasionalnya. 4. Antisipasi Ancaman (Threats) Ancaman adalah faktor eksternal yang berpotensi menghambat pencapaian tujuan strategis BLUD. Dalam proses penyusunan Renstra, analisis terhadap ancaman membantu BLUD untuk mengantisipasi risiko sejak awal dan menyusun langkah mitigasi yang relevan. Ancaman yang umum dihadapi BLUD meliputi perubahan regulasi, ketergantungan APBD, rendahnya partisipasi masyarakat, dan persaingan layanan dari sektor swasta. Selain itu, keterbatasan sumber daya manusia yang kompeten dan risiko fluktuasi harga barang atau jasa juga perlu diperhatikan. Dengan memahami berbagai potensi ancaman ini, BLUD dapat merumuskan strategi yang lebih realistis dan tangguh, serta menjaga keberlangsungan layanan publik yang optimal. Analisis SWOT merupakan metode yang efektif dan praktis untuk mengevaluasi kondisi internal dan eksternal BLUD dalam rangka penyusunan Renstra yang lebih terarah. Dengan menganalisis kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman, BLUD dapat menyusun strategi yang selaras dengan kemampuan internal dan tantangan eksternal. Hal ini akan membantu BLUD merumuskan tujuan jangka menengah dan strategi berdampak langsung pada peningkatan kualitas pelayanan publik.  Sebagai mitra strategis, SyncoreBLUD siap mendampingi proses analisis bisnis BLUD secara menyeluruh dengan pendekatan berbasis data dan praktik terbaik, agar Renstra yang disusun benar-benar menjadi peta jalan menuju tata kelola yang lebih efektif dan akuntabel. Hubungi kontak kami untuk mendapatkan informasi lebih lanjut dan konsultasi penyusunan Renstra BLUD di instansi Anda. [caption id="attachment_21162" align="aligncenter" width="800"] Pendampingan Penyusunan Renstra BLUD[/caption]

Strategi Optimalkan Kinerja dengan Analisis Bisnis dalam Penyusunan Renstra BLUD

Rencana Strategis (Renstra) BLUD tidak hanya berfungsi sebagai dokumen perencanaan, tetapi juga sebagai pedoman utama dalam menjalankan operasional dan pengelolaan sumber daya agar tetap selaras dengan visi dan misi organisasi. Dalam menyusun Renstra BLUD diperlukan analisis bisnis yang mendalam untuk memastikan bahwa strategi yang dirancang benar-benar sesuai dengan kebutuhan organisasi dan mampu menghadapi tantangan di masa depan. Tanpa analisis bisnis yang tepat, BLUD berisiko menghadapi ketidaksesuaian perencanaan dan implementasi strategi, akhirnya menghambat pencapaian tujuan pelayanan publik optimal. Dengan analisis bisnis, BLUD dapat menyusun strategi efektif, memastikan efisiensi sumber daya, dan meningkatkan daya saing dalam layanan masyarakat. Oleh karena itu, pemahaman konsep dan metode analisis bisnis menjadi faktor krusial dalam menyusun Renstra BLUD yang berdampak positif. 1. Pengertian Analisis Bisnis Analisis bisnis adalah proses sistematis untuk mengevaluasi kondisi organisasi, mengidentifikasi masalah atau peluang, serta merancang strategi yang dapat meningkatkan efektivitas operasional dan pencapaian tujuan. Dalam konteks BLUD, analisis bisnis digunakan untuk memahami faktor internal dan eksternal yang memengaruhi kinerja, dari keuangan hingga kepuasan pengguna. Dalam Renstra BLUD, analisis bisnis memberikan wawasan komprehensif tentang kondisi organisasi dan proyeksi masa depan agar keputusan lebih tepat sasaran. 2. Fungsi Analisis Bisnis Fungsi analisis bisnis dalam Renstra BLUD sangat beragam dan krusial bagi pencapaian tujuan organisasi. Pertama, analisis bisnis membantu manajemen dalam menentukan prioritas program kerja dengan memastikan bahwa kegiatan-kegiatan yang dijalankan benar-benar sesuai dengan visi, misi, dan tujuan strategis BLUD. Kedua, analisis ini mengoptimalkan alokasi sumber daya yang tersedia agar penggunaannya lebih efisien dan efektif. Ketiga, analisis bisnis membantu merancang strategi dan kebijakan tepat sasaran, menjawab kebutuhan stakeholder, serta relevan dengan pasar dan lingkungan eksternal. Keempat, analisis ini juga berperan penting dalam meningkatkan efisiensi operasional dengan memberikan rekomendasi perbaikan proses bisnis yang berjalan di internal BLUD. Kelima, analisis bisnis membantu organisasi dalam menentukan target-target kinerja yang realistis dan terukur, sehingga memudahkan evaluasi pencapaian serta pengukuran keberhasilan. Terakhir, analisis ini memungkinkan organisasi merencanakan mitigasi berbagai risiko operasional, keuangan, dan strategis agar dampak negatif diminimalisir. 3. Metode-metode Analisis Bisnis Dengan melakukan analisis bisnis, BLUD dapat merancang strategi yang lebih adaptif dan responsif terhadap dinamika lingkungan eksternal, termasuk perubahan regulasi, perkembangan teknologi, dan kebutuhan masyarakat yang terus berkembang. Untuk itu, diperlukan metode analisis bisnis yang komprehensif guna memahami akar permasalahan yang mungkin timbul. Berikut ini dijelaskan metode analisis bisnis umum untuk mengidentifikasi permasalahan Renstra BLUD, masing-masing dengan pendekatan dan keunggulan tersendiri. a. Analisis SWOT Analisis SWOT adalah salah satu metode untuk memahami posisi strategis BLUD dengan mengidentifikasi kekuatan internal (Strengths) dan kelemahan (Weaknesses), serta peluang eksternal (Opportunities) dan ancaman (Threats). Kekuatan dan kelemahan memberikan gambaran tentang apa yang BLUD lakukan dan area yang perlu ditingkatkan, sementara peluang dan ancaman menyoroti faktor-faktor eksternal yang dapat mempengaruhi kinerja BLUD. Dengan menganalisis keempat elemen ini secara komprehensif, BLUD dapat merumuskan strategi yang tepat untuk memanfaatkan kekuatan, mengatasi kelemahan, meraih peluang, dan menghindari ancaman. b. Analisis PESTEL Analisis PESTEL membantu BLUD memahami lingkungan eksternal yang kompleks dan dinamis dengan menganalisis faktor-faktor politik (Political), ekonomi (Economic), sosial (Social), teknologi (Technological), lingkungan (Environment), dan hukum (Legal). Faktor-faktor tersebut dapat memiliki dampak signifikan pada operasional dan kinerja BLUD. Misalnya, perubahan kebijakan pemerintah, fluktuasi ekonomi, tren demografis, kemajuan teknologi, isu lingkungan, dan peraturan perundang-undangan baru dapat menciptakan peluang atau ancaman bagi BLUD. Dengan memahami faktor-faktor PESTEL, BLUD dapat mengantisipasi perubahan, menyesuaikan strategi, dan mengambil keputusan yang lebih tepat. c. Analisis Fishbone Analisis Fishbone adalah alat yang ampuh untuk mengidentifikasi akar penyebab suatu masalah dengan cara mengelompokkan penyebab-penyebab tersebut ke dalam kategori-kategori tertentu seperti manusia, mesin, metode, material, lingkungan, dan manajemen. Dengan memvisualisasikan hubungan antara masalah dan penyebabnya, analisis Fishbone membantu BLUD memahami kompleksitas masalah dan merumuskan solusi yang lebih tepat sasaran. d. Analisis USG Analisis USG membantu BLUD memprioritaskan masalah-masalah yang perlu segera diatasi berdasarkan tingkat urgensi (Urgency), keseriusan (Seriousness), dan pertumbuhan dampak (Growth). Dengan menggunakan metode ini, BLUD dapat fokus pada masalah-masalah yang paling penting dan mendesak, serta mengalokasikan sumber daya secara efektif. e. Analisis Masalah Pokok dan Akar Masalah Pendekatan ini bertujuan untuk mengidentifikasi masalah inti yang dihadapi BLUD serta mencari tahu penyebab mendasar dari permasalahan tersebut. Prosesnya diawali dengan penentuan masalah pokok, yakni isu utama yang paling signifikan dan berdampak pada kinerja BLUD. Setelah masalah pokok teridentifikasi, langkah selanjutnya adalah mencari akar masalah, yaitu penyebab mendasar yang memicu masalah pokok tersebut. Dengan memahami akar masalah, BLUD dapat merumuskan solusi yang lebih efektif dan berkelanjutan, bukan hanya mengatasi gejala masalah. Analisis bisnis merupakan kebutuhan penting dalam penyusunan Renstra BLUD. Instansi yang menerapkan analisis bisnis sistematis lebih siap menghadapi tantangan, meningkatkan kualitas pelayanan, dan menjamin keberlanjutan operasional jangka panjang. Sebagai mitra terpercaya dan konsultan profesional BLUD, SyncoreBLUD berpengalaman serta kompeten dalam mendampingi berbagai BLUD melaksanakan analisis bisnis. SyncoreBLUD menawarkan dukungan penuh mulai dari tahap perencanaan hingga implementasi analisis bisnis dalam Renstra. Hubungi kontak kami untuk konsultasi lebih lanjut terkait pendampingan penyusunan dokumen Renstra BLUD. [caption id="attachment_21158" align="aligncenter" width="1024"] Pendampingan Penyusunan Renstra BLUD[/caption]

Pentingnya Kinerja Manfaat dalam Dokumen Rencana Strategis BLUD

Pada artikel sebelumnya sudah dibahas mengenai kinerja keuangan dalam dokumen Renstra, yang mana kinerja keuangan yang tertuang dalam dokumen rencana strategis BLUD biasanya mencerminkan realisasi keuangan dalam periode tiga hingga lima tahun terakhir. Kinerja keuangan dalam Renstra membantu manajemen BLUD mengambil keputusan berbasis data untuk memastikan keberlanjutan operasional dan pelayanan kepada masyarakat. Selain itu, komponen kinerja keuangan dalam dokumen Renstra mencakup aspek penting seperti pendapatan, belanja, serta perbandingan keduanya. Dengan demikian, kinerja keuangan dalam dokumen Renstra BLUD berperan penting dalam menjaga stabilitas finansial BLUD agar pelayanan publik tetap lancar. Sempat dibahas juga pada artikel sebelumnya, bahwa secara umum, dokumen renstra BLUD mencakup beberapa informasi seperti visi, misi, tujuan, sasaran, kebijakan, program dan kegiatan strategis yang direncanakan untuk mencapai target kinerja. Dokumen renstra tidak hanya berfokus pada aspek pelayanan, tetapi juga mengintegrasikan aspek lainnya. Selain itu, Renstra juga digunakan sebagai alat evaluasi untuk menilai keberhasilan dan efektivitas pelaksanaan program dan kegiatan BLUD. Kinerja BLUD diukur berdasarkan kesesuaian antara rencana strategis dan realisasi capaian, baik dari aspek pelayanan, manfaat untuk masyarakat, maupun keuangan. Dalam pembahasan di artikel kali ini, kinerja manfaat menjadi salah satu aspek utama dalam dokumen Rencana Strategis BLUD, karena mencerminkan dampak nyata layanan terhadap masyarakat. Kinerja manfaat dalam dokumen Rencana Strategis BLUD merupakan aspek penting untuk menilai sejauh mana BLUD berdampak positif bagi masyarakat. Kinerja ini tidak hanya berfokus pada pencapaian target layanan, tetapi juga pada manfaat nyata yang dirasakan oleh penerima layanan BLUD. Pengukuran kinerja manfaat mencakup berbagai indikator, seperti peningkatan akses layanan, kepuasan masyarakat, efektivitas penggunaan sumber daya, serta kontribusi terhadap pencapaian tujuan pembangunan daerah. Dalam penyusunannya, BLUD harus memastikan bahwa setiap program dan kegiatan yang direncanakan tidak hanya menghasilkan output yang sesuai dengan standar operasional, tetapi juga memberikan dampak sosial dan ekonomi yang signifikan. Oleh karena itu, Renstra BLUD harus mencakup strategi dan indikator evaluasi yang dapat mengukur kinerja manfaat secara terukur dan berkelanjutan. Dengan demikian, BLUD dapat terus melakukan perbaikan dan inovasi untuk meningkatkan kualitas layanan yang lebih optimal bagi masyarakat. Kinerja manfaat dalam dokumen Rencana Strategis BLUD terdiri dari beberapa komponen utama untuk menilai efektivitas dan dampak layanan bagi masyarakat. Komponen tersebut meliputi manfaat sosial, yang mencakup peningkatan aksesibilitas layanan, kepuasan masyarakat, serta dampak terhadap kesejahteraan penerima layanan. Selain itu, terdapat manfaat ekonomi, yang menilai efisiensi pengelolaan sumber daya, optimalisasi pendapatan BLUD, serta kontribusi layanan terhadap perekonomian daerah. Komponen lainnya adalah manfaat kelembagaan, yang berfokus pada peningkatan tata kelola, transparansi, dan akuntabilitas dalam pengelolaan BLUD. Keberadaan kinerja manfaat dalam dokumen Renstra BLUD sangat penting karena memastikan kebijakan dan program membawa dampak nyata bagi masyarakat. Dengan adanya kinerja manfaat, BLUD dapat mengukur sejauh mana program yang dirancang memberi perubahan positif dan dasar evaluasi strategi. Tanpa adanya pengukuran kinerja manfaat, BLUD berisiko hanya berorientasi pada aspek administratif tanpa mempertimbangkan hasil jangka panjang bagi penerima layanan. Oleh karena itu, kinerja manfaat harus menjadi bagian integral dari perencanaan strategis BLUD untuk menciptakan pelayanan yang lebih efektif, efisien, dan berkelanjutan. Fenomena yang terjadi di lapangan terkait dengan kinerja manfaat dalam dokumen renstra adalah masih banyak instansi yang belum mencantumkan kinerja manfaat, dikarenakan belum melakukan survey kepuasan masyarakat. Hal ini sangat berdampak pada proses analisis bisnis dalam dokumen renstra. Oleh karena itu, kami syncoreBLUD memberikan solusi untuk pendampingan penyusunan dokumen renstra. Komponen-komponen penting seperti salah satunya kinerja manfaat telah kami buat dalam template Dokumen Renstra, sehingga meminimalkan kesalahan dalam dokumen renstra. Harapan kami dengan adanya layanan pendampingan penyusunan dokumen renstra dapat memberikan solusi untuk instansi BLUD dalam penyusunan dokumen renstra.

Dokumen Renstra BLUD: Mengukur Kinerja Keuangan untuk Lompatan Besar di Tahun Mendatang!

Dokumen Renstra (Rencana Strategis) merupakan suatu dokumen perencanaan jangka menengah yang disusun oleh BLUD untuk periode lima tahunan. Renstra menjadi pedoman strategis bagi BLUD dalam menjalankan fungsi dan tugasnya, baik dalam aspek pelayanan kepada masyarakat maupun pengelolaan sumber daya BLUD. Secara umum, dokumen renstra BLUD mencakup visi, misi, tujuan, sasaran, kebijakan, serta program dan kegiatan strategis. Dokumen renstra tidak hanya berfokus pada aspek pelayanan, tetapi juga mengintegrasikan aspek keuangan. Selain itu, Renstra juga digunakan sebagai alat evaluasi untuk menilai keberhasilan dan efektivitas pelaksanaan program dan kegiatan BLUD. Kinerja BLUD diukur berdasarkan kesesuaian antara rencana strategis dan realisasi capaian, baik dari aspek pelayanan, manfaat untuk masyarakat, maupun keuangan. Dalam konteks ini, kinerja keuangan adalah aspek penting Renstra karena mencerminkan kemampuan BLUD mengelola keuangan secara efisien dan berkelanjutan. Kinerja keuangan yang tertuang dalam dokumen rencana strategis BLUD biasanya mencerminkan realisasi keuangan dalam periode tiga hingga lima tahun terakhir. Data ini digunakan untuk memberikan gambaran historis mengenai kondisi keuangan BLUD, termasuk tren pendapatan, belanja, surplus/defisit anggaran, tingkat efisiensi dan efektivitas pengelolaan dana serta menjadi dasar dalam menetapkan proyeksi keuangan untuk periode Renstra berikutnya. Proyeksi ini mencakup estimasi pendapatan dan belanja, serta perencanaan anggaran untuk mencapai target-target strategis yang telah ditetapkan dalam Renstra. Dengan demikian, kinerja keuangan dalam Renstra membantu manajemen BLUD mengambil keputusan tepat dan menjaga keberlanjutan operasional serta pelayanan. Komponen kinerja keuangan dalam dokumen Renstra mencakup beberapa aspek penting, antara lain pendapatan, belanja, dan perbandingan antara pendapatan dan belanja. Pendapatan BLUD menggambarkan semua sumber pendapatan, termasuk pendapatan layanan, hibah, dan sumber pendapatan lain yang sah. Analisis pendapatan ini meliputi tren pertumbuhan, efektivitas strategi peningkatan pendapatan, serta diversifikasi sumber pendapatan untuk mengurangi risiko ketergantungan pada satu sumber pendapatan tertentu. Selain itu, Belanja BLUD juga menjadi komponen penting dalam kinerja keuangan. Pengeluaran ini mencakup belanja operasional, belanja modal, dan belanja non-operasional. Untuk belanja operasional, anggaran digunakan untuk pengeluaran rutin seperti gaji, bahan habis pakai, dan biaya operasional harian. Sementara itu, belanja modal difokuskan pada investasi aset tetap guna mendukung keberlanjutan layanan, sedangkan belanja non-operasional mencakup pengeluaran yang tidak langsung berkaitan dengan pelayanan tetapi tetap penting bagi organisasi. Kinerja keuangan dalam dokumen Renstra BLUD berperan penting dalam menjaga stabilitas finansial BLUD agar pelayanan publik tetap lancar. Data kinerja keuangan ini juga membantu dalam penyusunan Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA) yang realistis dan terukur, memungkinkan penetapan prioritas kegiatan sesuai dengan kemampuan keuangan BLUD. Selain itu, penyajian kinerja keuangan dalam Renstra meningkatkan transparansi dan akuntabilitas, memungkinkan stakeholders untuk menilai pengelolaan dana publik secara objektif. Dengan pengukuran kinerja keuangan yang baik, BLUD dapat mengidentifikasi risiko, menjaga operasional, dan mengevaluasi efektivitas manajemen dalam mencapai tujuan strategis. Dengan adanya kebutuhan untuk penyusunan dokumen rencana strategis bagi setiap instansi BLUD, SyncoreBLUD hadir dengan membawa solusi untuk memudahkan instansi BLUD dalam penyusunan dokumen rencana strategis. Salah satu layanan unggulan kami adalah penyusunan dokumen rencana strategis. Layanan ini kami hadirkan dengan metode efektif seperti permintaan data, wawancara, dan observasi langsung, dibantu tenaga ahli berpengalaman. Harapan kami, instansi BLUD dapat memiliki dokumen rencana strategis yang dapat menjadi dasar perencanaan 5 tahun kedepan.

Pendampingan BLUD dengan Puskesmas Melak: Review Inputan Anggaran RBA Murni

Badan Layanan Umum Daerah atau disingkat BLUD merupakan sistem yang diterapkan oleh unit pelaksana teknis dinas/badan daerah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat yang mempunyai fleksibilitas dalam pola pengelolaan keuangan sebagai pengecualian dari ketentuan pengelolaan daerah pada umumnya. Di wilayah Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Barat terdapat Puskesmas Melak dan Puskesmas Barong Tongkok yang telah resmi menjadi BLUD. Kedua Puskesmas Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Barat telah bekerjasama dengan Syncore BLUD sebagai pendamping dan memanfaatkan teknologi Syncore E-BLUD dalam penyusunan RBA BLUD. Kegiatan pendampingan Syncore BLUD dilakukan secara periodik guna memastikan anggaran dikelola sesuai prosedur dan mendukung efektivitas program kesehatan di Puskesmas. Pembahasan Inputan RBA Murni dan Pengelolaan Belanja Elektronik Pada tanggal 24 Februari 2025, Puskesmas Melak melakukan pendampingan online rutin untuk membahas inputan RBA Murni 2025. Narasumber Pusat Layanan BLUD (Rahma) menjelaskan bahwa RBA Murni harus sesuai dengan DPA yang sudah disahkan dan melakukan pengecekan terhadap inputan yang telah dilakukan Puskesmas Melak. Puskesmas Melak juga mengajukan pertanyaan mengenai penambahan inputan non-kapitasi, yang dijawab bahwa hal tersebut bisa dilakukan setelah pendapatan diserahkan. Narasumber Pusat Layanan BLUD juga mengingatkan kepada Puskesmas Melak mengenai adanya sisa alokasi yang negatif pada penginputan proyeksi belanja. Hal ini menunjukkan kemungkinan terjadinya kelebihan alokasi dari nominal total anggaran yang seharusnya. Narasumber Pusat Layanan BLUD meminta Puskesmas Melak melakukan cross check inputan proyeksi belanja untuk memastikan kesesuaian alokasi anggaran. Dalam pendampingan online, Puskesmas Melak mengajukan pertanyaan tentang penginputan belanja elektronik, komputer, printer, dan pelaporan belanja modal. Narasumber Pusat Layanan BLUD menjelaskan bahwa belanja komputer dapat diinputkan pada kode rekening belanja modal peralatan komputer, sementara belanja printer pada kode rekening belanja modal cetak dengan uraian "belanja printer." Untuk belanja modal yang sudah dibelanjakan, dapat diinputkan pada penatausahaan keuangan di bagian belanja. Narasumber juga menanyakan apakah bendahara pengeluaran Puskesmas Melak sudah memiliki akun untuk pengeluaran, karena realisasi belanja modal diinputkan bendahara. Narasumber Pusat Layanan BLUD juga mendemonstrasikan cara penginputan realisasi belanja modal komputer dan belanja cetak dalam sistem. Belanja dapat diinput pada akun pengeluaran di penatausahaan keuangan, kemudian pilih menu belanja, SPPD – Pengajuan, dan pilih LS. Setelah klik tambah baru, pilih kegiatan peningkatan pelayanan BLUD, dan lengkapi inputan sesuai tanggal serta nominal transaksi. Penomoran dapat menggunakan default sistem atau disesuaikan. Isikan uraian dengan belanja komputer atau printer, serta nomor DBA dan Tanggal DPA sesuai pengesahan RBA. Setelah input, lakukan persetujuan SPPD-LS dengan centang review dan approved, lalu lanjutkan dengan pengajuan dan persetujuan SOPD-LS. Kesimpulan Pendampingan online yang dilakukan oleh BLUD dengan Puskesmas Melak pada tanggal 24 Februari 2025 bertujuan untuk memastikan pengelolaan anggaran RBA Murni berjalan sesuai prosedur yang berlaku. Narasumber BLUD menjelaskan penginputan anggaran, penambahan non-kapitasi, dan pengecekan sisa alokasi negatif pada proyeksi belanja. Selain itu, BLUD juga menjelaskan cara penginputan belanja modal elektronik seperti komputer dan printer pada sistem dengan benar. Demonstrasi cara penginputan transaksi belanja modal dalam sistem menunjukkan bagaimana bendahara pengeluaran memasukkan data belanja dengan prosedur yang telah ditetapkan. Pendampingan ini membantu Puskesmas Melak untuk memastikan pengelolaan anggaran yang akurat dan efisien, yang mendukung efektivitas program-program kesehatan di wilayah tersebut.

Efektivitas Pelatihan PPK BLUD dalam Meningkatkan Kapasitas Pengelolaan Keuangan BLUD di Dinas Kesehatan Kota Bontang

SyncoreBLUD dengan Dinas Kesehatan Kota Bontang bekerjasama dalam menyelenggarakan Pelatihan Pola Pengelolaan Keuangan (PPK) BLUD pada tanggal 18-20 Februari 2025 di Yogyakarta. Pelatihan ini diikuti oleh perwakilan dari 6 (enam) puskesmas dan 1 (satu) laboratorium kesehatan di wilayah Kota Bontang. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan pemahaman dan kemampuan peserta dalam pengelolaan keuangan BLUD seiring status BLUD yang baru ditetapkan. Dalam sambutannya, Kepala Dinas Kesehatan Kota Bontang, Bapak Bahtiar Mabe, S.Sos., M.Kes. menyampaikan bahwa Kota Bontang merupakan kota termuda di Provinsi Kalimantan Timur dibandingkan dengan kab/kota lain. Penetapan BLUD telah dilakukan pada November 2024, namun kegiatan yang dilakukan belum sepenuhnya BLUD. Mulai tahun 2025, dengan penganggaran yang sepenuhnya berbentuk BLUD, pola pengelolaan keuangan BLUD dapat diterapkan secara penuh. Melalui penyelenggaraan pelatihan ini, diharapkan peserta memahami konsep BLUD, menerapkannya optimal di unit kerja, dan memaksimalkan pelatihan. Bapak Niza Wibyana Tito, M.Kom., M.M., M.Ak., CAAT, seorang pakar BLUD dengan pengalaman 12 tahun dan rekam jejak pendampingan lebih dari 1.400 instansi BLUD, menjadi narasumber utama dalam pelatihan ini pada sesi pertama tanggal 18-19 Februari 2025. Selama pelatihan, peserta akan mempelajari mengenai pembentukan dan implementasi BLUD, fleksibilitas BLUD, serta peraturan-peraturan yang terkait dengan BLUD. Tak hanya itu, strategi Kemendagri dalam mendukung implementasi PPK-BLUD juga akan dijelaskan oleh narasumber. Fleksibilitas dalam pengelolaan BLUD, yang diatur melalui Perkada tarif layanan dan tata kelola keuangan BLUD yang baik, menjadi poin penting dalam diskusi hari pertama sesi pertama. Selain itu, pengelolaan tarif layanan dan penggunaan SiLPA juga dibahas dalam pelatihan ini. Peserta diingatkan bahwa Perwal yang diajukan adalah fondasi otonomi BLUD dan harus disusun kolaboratif dengan lintas sektor. Pada sesi kedua, pelatihan diisi oleh Almusa Nur Kadzim, S.Ak., CAAT, selaku konsultan senior, yang menjelaskan pentingnya penyusunan Dokumen Bisnis dan Anggaran (DBA) yang rinci sebagai dasar pengelolaan BLUD. Hari kedua pada sesi pertama dilanjutkan dengan penjelasan terkait alur penatausahaan keuangan untuk penerimaan dan pengeluaran BLUD. Hal ini bertujuan untuk memastikan pengelolaan BLUD tetap fleksibel dan sesuai dengan regulasi yang berlaku. Dalam sesi ini diskusi produktif, menyorot tata kelola, pengadaan barang, dan kiat pengelolaan puskesmas oleh Dinas Kesehatan Kota Bontang. Sebagai penutup sesi, peserta mengikuti simulasi penatausahaan keuangan untuk penerimaan dan pengeluaran, baik yang berasal dari APBD maupun BLUD, yang dipandu oleh konsultan SyncoreBLUD, Putri Nurmalasari, S.Ak., CAAT. Pelatihan hari ketiga diisi oleh Siti Nurmaryanti, S.E., CAAT, selaku manajer SyncoreBLUD. Pada sesi ini pembahasan berfokus pada laporan keuangan BLUD dan laporan kinerja BLUD. Selain itu, diskusi mengenai penghapusan aset di puskesmas juga menjadi perhatian. Pelatihan ditutup dengan survey kepuasan peserta, menandai berakhirnya kegiatan yang diharapkan meningkatkan pengelolaan keuangan BLUD dan pelayanan masyarakat. SyncoreBLUD terus berkomitmen mendampingi instansi BLUD agar dapat mengelola keuangan dengan akuntabel, transparan, dan sesuai regulasi. Dukungan ini diwujudkan melalui pelatihan, workshop, dan konsultasi untuk meningkatkan kompetensi SDM BLUD sesuai kebutuhan instansi. Untuk informasi lebih lanjut mengenai program pelatihan atau workshop, Anda dapat menghubungi SyncoreBLUD melalui kontak yang tersedia di website resmi.  

Jumlah Viewers: 256