Mengungkap Rahasia Kesuksesan BLUD: Korelasi antara Rencana Strategis dan Laporan Keuangan
Dalam pengelolaan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), integrasi antara perencanaan strategis dan pelaporan keuangan memegang peranan penting untuk menciptakan transparansi, akuntabilitas, serta efektivitas kinerja. Setelah sebelumnya dibahas korelasi antara dokumen Renstra dengan Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA), kali ini pembahasan difokuskan pada keterkaitan antara dokumen Rencana Strategis (Renstra) dengan dokumen laporan keuangan BLUD. Hubungan keduanya menjadi dasar bagi sistem manajemen kinerja dan pengambilan keputusan berbasis data yang andal.
Dokumen Renstra BLUD adalah rencana strategis jangka menengah (lima tahunan) yang memuat arah kebijakan, tujuan, dan sasaran strategis BLUD, termasuk indikator kinerja yang ingin dicapai. Sementara itu, dokumen laporan keuangan BLUD mencakup laporan realisasi anggaran (LRA), laporan operasional (LO), laporan perubahan ekuitas (LPE), laporan arus kas, neraca, serta catatan atas laporan keuangan (CALK). Laporan keuangan ini mencerminkan hasil pelaksanaan anggaran dan aktivitas ekonomi selama satu periode akuntansi, dan menjadi salah satu dasar dalam mengevaluasi pencapaian program dalam Renstra.
Korelasi antara dokumen Renstra dan laporan keuangan sangat penting karena indikator kinerja dalam Renstra seharusnya dapat ditelusuri ketercapaiannya melalui data dalam laporan keuangan. Misalnya, jika Renstra menetapkan sasaran peningkatan efisiensi layanan, maka laporan keuangan harus menunjukkan penggunaan anggaran yang wajar, realisasi yang efektif, dan rasio-rasio keuangan yang sehat. Dengan demikian, laporan keuangan berfungsi sebagai cerminan kuantitatif dari pelaksanaan strategi yang tertuang dalam Renstra.
Apabila dokumen Renstra dan laporan keuangan BLUD tidak selaras, maka akan timbul berbagai masalah. Salah satunya adalah kesulitan dalam menilai apakah pelaksanaan program telah sesuai arah strategis. Selain itu, ketidaksinkronan dapat menimbulkan persepsi negatif terhadap kinerja BLUD karena tidak adanya bukti akuntabel atas pencapaian yang dilaporkan. Ini juga bisa berdampak pada penilaian opini audit, serta menghambat perencanaan strategis lanjutan yang berbasis data riil dan historis.
Agar dokumen Renstra dan laporan keuangan dapat terintegrasi dengan baik, maka perencanaan strategis harus dilakukan dengan mempertimbangkan sistem pelaporan keuangan yang akan digunakan. BLUD perlu menyusun indikator kinerja yang terukur secara keuangan, serta memastikan bahwa pelaporan keuangan dilakukan secara akurat dan tepat waktu. Di sisi lain, tim penyusun laporan keuangan juga harus memahami arah strategis organisasi agar mampu menyajikan data yang relevan dengan sasaran Renstra.
korelasi antara Renstra dan laporan keuangan BLUD adalah fondasi penting dalam membangun sistem manajemen berbasis kinerja. Integrasi keduanya memastikan bahwa strategi yang telah dirancang tidak hanya menjadi dokumen administratif, tetapi benar-benar dilaksanakan, dimonitor, dan dievaluasi secara objektif. Fenomena yang terjadi saat ini menunjukan bahwa, tidaklah semudah itu untuk menghubungkan antara rencana strategis dengan laporan keuangan. Dibutuhkan pihak yang independen untuk menilai bahwa korelasi antara kedua dokumen tersebut sudah tertuang. Syncore BLUD dengan pengalaman lebih dari 12 tahun mendampingi BLUD, seringkali menemukan bahwa tidak ada korelasi yang signifikan antara rencana strategis dan laporan keuangan. hal ini dikarenakan kedua dokumen tersebut hanya dijadikan sebagai syarat formalitas saja. Oleh karena adanya fenomena ini, kami tidak hanya memiliki pendampingan untuk menyusun dokumen renstra dan laporan keuangan namun kami juga memiliki layanan untuk bagaimana UPTD mengimplementasikan BLUD dengan baik, sehingga strategi yang sudah disusun dapat diterjemahkan kedalam laporan keuangan serta dapat diimplementasikan dengan transparan dan berkelanjutan.
Comments (0)