Indonesia Masuk 5 Besar Pencemar Plastik Laut Dunia: Komitmen Saja Tak Cukup
Data dari World Population Review dalam infografik IndonesiaBaik.id menunjukkan kenyataan yang mengkhawatirkan: Indonesia berada di posisi ke-5 sebagai penyumbang sampah plastik ke laut, dengan angka mencapai 56.333 ton per tahun. Fakta ini bukan sekadar statistik, tetapi bukti nyata bahwa sistem pengelolaan sampah plastik kita masih jauh dari kata berhasil.
Syncore Indonesia sebagai konsultan di bidang persampahan, kami melihat situasi ini sudah memasuki level kritis. Sangat disayangkan bahwa Indonesia sebagai negara kepulauan dengan kekayaan laut luar biasa, justru berkontribusi besar terhadap pencemaran laut oleh plastik. Ini menunjukkan lemahnya intervensi pada seluruh rantai pengelolaan sampah: dari produksi, konsumsi, hingga pengolahan pasca-pakai.
Peningkatan kesadaran masyarakat memang penting, namun itu saja tidak cukup. Diperlukan reformasi kelembagaan yang menyeluruh, antara lain:
Regulasi yang lebih tegas dalam membatasi plastik sekali pakai
Skema insentif dan sanksi bagi produsen dan konsumen
Penguatan unit pengelola sampah lokal berbasis prinsip ekonomi sirkular
Selama pendekatan kita masih bersifat seremonial dan kampanye sepihak, masalah ini akan terus berulang. Yang dibutuhkan bukan hanya ajakan, tetapi sistem yang terintegrasi dan berkelanjutan.
Jika kondisi ini tidak segera diperbaiki, bukan tidak mungkin Indonesia akan melangkah naik menjadi negara dengan pencemaran laut akibat plastik yang lebih parah. Konsekuensinya tidak main-main: bukan hanya kerusakan ekosistem laut, tapi juga risiko bagi kesehatan manusia, terganggunya ekonomi kelautan, dan menurunnya kualitas hidup generasi mendatang. Penting juga untuk melihat dampaknya di tingkat lokal. Banyak wilayah pesisir kini mulai merasakan tekanan dari sampah plastik, baik secara ekologis maupun ekonomis. Nelayan sulit melaut karena jaring tersangkut sampah, wisata pantai kehilangan daya tarik karena tercemar limbah. Situasi ini bukan hanya merugikan lingkungan, tapi juga menekan ekonomi masyarakat kecil. Indonesia perlu bergerak lebih dari sekadar menyusun target. Sudah saatnya kita membenahi tata kelola dari dalamâbaik struktur organisasi, penganggaran, maupun kapasitas sumber daya manusia di tingkat daerah.
Sumber berita: https://indonesiabaik.id/infografis/darurat-sampah-plastik-di-laut
Comments (0)